Perlawanan Masyarakat Terhadap Kebijakan Penggusuran (Studi kasus: Konflik Pedagang Pasar Tarandam dengan PT. KAI)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perencanaan penggusuran bangunan yang akan dilakukan di Pasar Tarandam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab dan bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh pedagang Pasar Tarandam terhadap kebijakan penggusuran. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif, tipe penelitian studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah 11 informan. Pengumpulan data secara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor penyebab terjadinya perlawanan serta tindakan perlawanan yang dilakukan oleh pedagang Pasar Tarandam terhadap kebijakan penggusuran. Faktor penyebab terjadinya perlawanan pedagang yaitu (1) ekonomi subsistensi, (2) adanya harapan terhadap kelompok superordinat, (3) masa sewa kios yang belum habis, (4) pelanggan sudah tetap. Sedangkan bentuk-bentuk perlawanan terbagi 3 yaitu (1) perlawanan tertutup terdiri dari ekspresi terhadap penggusuran dan mengaabikan peringatan , (2) perlawanan semi-terbuka dengan mendukung pedagang yang melaukakn perlawanan, dan (3) perlawanan terbuka dengan melibatkan kelompok superordinat dan tetap berjualan ditempat tersebut. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti menemukan adanya hal yang menarik yaitu pedagang yang berusaha melakukan tindakan perlawanan atas penggusuran sehingga masih bisa bertahan untuk berdagang di tempat tersebut.