Internalisasi Budaya Organisasi (Studi Budaya Organisasi Bawaslu Sumatera Barat)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Internalisasi Budaya Bawaslu Sumatera Barat. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan teori Instutisional yang dikemukakan oleh Philips Selznick. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe fenomenologi. Subjek penelitian adalah komisoner dan Staff Bawaslu Sumatera Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang dilakukan di kantor Bawaslu Sumatera Barat. Teknik analisis data merujuk model analisis kualitatif Miles dan Huberman (reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi di Bawaslu suamtera Barat dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek formal dan aspek informal. Aspek formal yaitu visi misi organsiasi dan sturktur organisasi. Kemudian aspek informal yaitu bekerja penuh waktu, orientasi tim:supertime bukan superman, dan adanya motto sebagai spirit organisasi. Selanjutnya proses internalisasi budaya organisasi di Bawaslu Sumatera Barat dilakukan Proses internalisasi budaya organisasi dilihat dari segi cara dan target sasaran. Cara internalisasi melalui aspek formal meliputi sosialisasi, implementasi, pengukuran atau evaluasi, terakhir reward dan punishmant. Sedangkan aspek informal dilakuakn melalui kegiatan Sharing Section dan Family Ghatering. Target sasaranproses internalisasi budyaa organisasi yang dilakukan di Bawaslu Sumatera Barat meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.