Identitas Kolektif dalam Aksi Solidaritas Palestina di Kota Padang
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis identitas kolektif yang melatarbelakangi Aksi Solidaritas Palestina di Kota Padang. Identitas kolektif adalah perasaan ‘ke-kita-an’ yang melekat pada aktor dan di konstruksikan oleh aktor lainnya. Identitas kolektif menjadi salah satu faktor penggerak munculnya gerakan sosial. Pada kasus di atas menarik untuk melihat identitas kolektif apa yang bisa menyatukan elemen gerakan Aksi Solidaritas Palestina di Kota Padang. Kajian ini penting dilakukan mengingat semakin ke sini elemen gerakan yang terlibat dalam Aksi Solidaritas Palestina di Kota Padang semakin kompleks. Kajian terkait gerakan sosial ke-Palestina-an memang kurang mendominasi ketimbang gerakan sosial lainnya. Sebahagian besar diantaranya lebih fokus pada strategi gerakan. Sedangkan analisis terkait identitas kolektif masih belum ada pembahasan. Artikel ini di analisis menggunakan teori Identitas Kolektif dari Porta dan Diani. Porta dan Diani menjelaskan aksi kolektif terbentuk melalui identitas kolektif. Identitas kolektif dapat didasarkan pada orientasi nilai, sikap, pandangan hidup, gaya hidup dan pengalaman bersama. Porta dan Diani juga menjelaskan bagaimana identitas itu di produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Data didapat melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Aksi Solidaritas Palestina, identitas kolektif yang muncul didasarkan pada (1) Ikatan Emosional Keagamaan, (2) Sikap terhadap Penegakan HAM, (3) Pandangan Politik, dan (4) Pengalaman Aksi Bersama. Tetapi identitas dominan yang hadir adalah identitas yang bersumber dari emosional keagamaan yakni identitas Islam.