Strategi Badan Pengelolaan Air Bersih (BPAB) dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Kasus: Nagari Sungai Sariak Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang dilakukan oleh BPAB untuk mempertahankan eksistensi. Terlihat bahwasanya sumber air bersih BPAB ini telah berdiri dari tahun 2003 yang dibangun secara swadaya dalam bentuk kerjasama oleh mayarakat Nagari Sungai Sariak Lumpo. BPAB telah menjadi aset Nagari Sungai Sarik Lumpo, singga BPAB harus bisa eksis dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Untuk menganalisis permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan teori structural fungsional Talcott Parsons. Dalam teori terdapat empat unsur penting untuk melaksanakan sistem agar tetap bertahan, keempat sistem itu iyalah Adaptation (Adaptasi), Goal Attainment (Pencapaian Tujuan), Integration (Penyatuan), Latency (Pemeliharaan Pola). Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus serta teknik pemilihan informan adalah Teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi denga teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengenai strategi yang digunakan BPAB dalam mempertahankan eksistensi, secara internal: (1). Kekompakan antara pengurus (2). Pengurus menjalankan peranya untuk menjaga kualitas air (3). Pengurus merespon dengan cepat masalah atau keluhan pelanggan. Secara eksternal: (1). Menganggap pelanggan sebagai keluarga.