Strategi Bertahan Hidup Pedagang Baju Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di Terminal Kota Sungai Penuh, Kerinci, Provinsi Jambi)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskaan strategi bertahan hidup pedagang baju pada masa pandemi Covid-19 di kawasan terminal Kota Sungai Penuh. Munculnya sebuah virus baru yaitu Covid-19 di Kota Sungai Penuh sangat mempengaruhi pendapatan pedagang di terminal Kota Sungai Penuh. Ditambah adanya peraturan baru dari Pemerintah pada masa pandemi Covid-19, seperti Lockdown, Social Distancing, PSBB, dan PPKM, membuat akses masyarakat yang berjualan dan berbelanja ke terminal Kota Sungai Penuh menjadi sulit. Sehingga pedagang baju harus memiliki strategi untuk dapat bertahan hidup selama pandemi Covid-19. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Max Weber yaitu teori tindakan sosial tipe tindakan rasional instrumental. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pemilihan informan adalah purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3 strategi bertahan hidup pedagang baju di terminal Kota Sungai Penuh, yaitu: (1) Melakukan pola nafkah ganda, dengan memiliki usaha atau menambahkan perkerjaan sampingan dan mengoptimalkan tenaga yang dimiliki anggota keluarga lain untuk dapat menghasilkan penghasilan tambahan. (2) Menerapkan hidup hemat “baimaik-imaik”, baik itu kebutuhan sandang, pangan maupun pendidikan. (3) Menerapkan sikap tolong menolong “manolong manjuaan”, dengan sedikit keuntungan yang didapatkan pedagang.