Makna Simbolik Bakuwai Dalam Olahraga Baburu Babi (Aktivitas Kelompok Baburu Babi di Kota Padang)

  • Yogi Muhammad Kurniawan Universitas Negeri Padang
  • Wirdanengsih Wirdanengsih Universitas Negeri Padang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna simbolik bakuwai dalam olahraga baburu babi pada aktivitas kelompok baburu babi di Kota Padang. Kajian ini menarik karena, baburu babi di beberapa daerah Sumatera Barat memiliki cara tersendiri dalam baburu seperti dapat kita lihat pada aktivitas baburu babi di Padang Pariaman menggunakan pistol badia balansa sebagai simbol bagi kelompok baburu lainnya untuk melepaskan anjing buruan menuju suara letusan pistol. Namun berbeda dengan baburu babi di Kota Padang tidak menggunakan pistol badia balansa, melainkan hanya melakukan bakuwai sebagai interaksi simbol antara sesama kelompok baburu dalam daerah perburuan. Hal tersebut yang menjadi fenomena dalam baburu babi, penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dijelaskan oleh Hebert Blumer. Metode yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif, pemilihan informan dilakukan teknik purposive sampling dengan 12 orang informan, pengumpulan data yang dilakukan secara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data di analisis menggunakan teknik model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan aktivitas baburu babi dilakukan setiap hari minggu secara bergiliran, dan bakuwai yang dilakukan dalam aktivitas baburu babi, yaitu; hayo, atuah, konyoa, ambek bawah, ambek ateh, ambek jalan, ambek puncak, dan tambah anjiang. Hasil analisis interaksionisme simbolik menunjukan makna simbolik bakuwai dalam olahraga baburu babi yaitu sedang mencari babi, menemukan babi, memberikan semangat, dan memerintahkan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-06-22