Peran Guru dalam Mencegah Tindakan Kekerasan Fisik pada Siswa di SMPN 1 Banuhampu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk kekerasan fisik pada siswa dan menjelaskan peran guru dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan fisik di SMPN 1 Banuhampu. Hal ini menarik untuk diteliti karena berdasarkan data tingkat kekerasan fisik pada siswa dari tahun 2019 hingga tahun 2022 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga dibutuhkan peran guru dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan fisik tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu teori Kontrol Sosial oleh Travis Hirschi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Lokasi penelitian di SMPN 1 Banuhampu Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan 16 informan yang terdiri dari 6 guru, 5 siswa sebagai pelaku dan 5 korban. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dimana peneliti mengamati bagaimana cara guru mencegah kekerasan fisik di sekolah. Wawancara mendalam peneliti mengajukan beberapa pertanyaan terkait bagaimana peran guru dalam mencegah tindakan kekerasan fisik di sekolah. Dan studi dokumen digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil foto di lingkungan sekolah terkait tindakan kekerasan fisik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab dari tindakan kekerasan fisik di SMPN 1 Banuhampu yaitu saling mengejek yang berujung perkelahian, tatapan sinis, dan siswa yang memang dikenal nakal dan usil. Dan peran guru dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan fisik di SMPN 1 Banuhampu ini adalah dengan cara pertama, menanamkan pendidikan karakter di dalam pembelajaran. Kedua, penguatan nilai-nilai sosial melalui materi pembelajaran. Ketiga, sosialisasi program Roots Anti Bull, memilih dan melatih agen perubahan Anti Bully. Keempat, kolaborasi antara pihak guru dengan satuan pengamanan sekolah. Kelima memberikan layanan konseling kepada siswa.