Fungsi Baburu Babi (ciliang) pada Masyarakat Petani di Nagari Aie Batumbuek

  • Afifah Nurhazizah Universitas Negeri Padang
  • Nora Susilawati Universitas Negeri Padang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi baburu babi (ciliang) di Nagari Aie Batumbuek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Hal ini menarik untuk dikaji karena masalah yang sering mengganggu pertanian masyarakat di Nagari Aie Batumbuek adalah babi hutan yang menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat petani sekaligus menjadi tantangan lingkungan pertanian yang beresiko terhadap kegagalan panen, dengan adanya kegiatan baburu babi ini terdapat fungsi-fungsi yang memberikan pengaruh yang besar dalam terciptanya sebuah pertahanan tradisi dan kebudayaan sesuai dengan tujuan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori Struktural Fungsional oleh Robert K. Merton. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 25 orang dengan kriteria 5 orang bapak-bapak, 7 orang dewasa, 8 orang remaja dan 5 orang anak-anak. Pengambilan data dilakukan melalui observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti model analisis interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi baburu babi (ciliang) pada masyarakat petani di Nagari Aie Batumbuek terdapat fungsi manifest dan fungsi latent. Pertama, Fungsi manifest (perwujudan) dalam kegiatan baburu babi (ciliang) dapat terbagi lagi ke dalam beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi sosial, fungsi memberantas hama babi hutan, fungsi kesehatan, fungsi rekreasi, dan fungsi mengatasi kegagalan panen. Kedua, Fungsi latent dalam kegiatan baburu babi (ciliang) karena ingin pamer kekayaan dan pasar terselubung.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-03-15