Perilaku Pengunjung pada Objek Wisata Konservasi Penyu Kota Pariaman
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku pengunjung pada objek wisata konservasi penyu Kota Pariaman. Hal ini menarik untuk diteliti karena masih banyak dari perilaku pengunjung yang tidak sesuai dengan prinsip konservasi yang diharapkan, beberapa tindakan yang menyimpang tersebut dapat berbahaya jika dilakukan secara terus-menerus dan mengganggu proses pelestarian penyu di kawasan konservasi ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi oleh Talcott Parsons. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara yaitu menggunakan metode wawancara mendalam atau depth interview, observasi dilakukan pengamatan secara langsung terhadap tindakan pengunjung yang berada di kawasan konservasi dan studi dokumen dengan melakukan pengambilan foto terhadap data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dengan teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 16 orang informan yakni pengelola, pengunjung, pedagang dan masyarakat setempat kawasan konservasi penyu. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku pengunjung merupakan faktor terpenting dalam membantu menjaga melestarikan penyu, hal ini karena konservasi penyu merupakan salah satu wisata edukasi yang memberikan wawasan pengetahuan terhadap pengunjung sehingga mereka dapat mengetahui berbagai informasi terkait dengan cara menjaga, melestarikan, dan melindungi penyu dari kepunahan. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari rendahnya pengetahuan pengunjung terhadap konservasi penyu, kurangnya kesadaran pengunjung dalam menjaga lingkungan dan rendahnya motivasi pengunjung untuk menambah wawasan. Sedangkan faktor eksternal yaitu rendahnya kontrol pengelolaan dari pihak pengelola kawasan konservasi, kurangnya sosialisasi yang diberikan dan aturan dan sanksi yang tidak terlalu tegas terhadap pengunjung yang melanggar.