Video Call Sex (VCS) Berbayar Pilihan Remaja Kota Padang Dalam Pelampiasan Hasrat
Abstract
Penelitian ini bertujuan menjelaskan faktor remaja memilih Video Call Sex (VCS) berbayar dalam pelampiasan hasrat. Hal ini menarik dikaji karena pada dasarnya remaja dituntut menjadi pribadi yang produktif ditengah kemajuan dan kecanggihan teknologi pada saat sekarang ini. Akan tetapi kenyataannya masih dijumpai beberapa remaja di Kota Padang melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma, seperti melakukan Video Call Sex (VCS) berbayar untuk pelampiasan hasrat. Teori yang digunakan adalah teori pilihan rasional oleh James S Coleman. Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Pemilihan informan dengan purposive sampling dengan jumlah informan 12 orang, pengumpulan data wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis Miles dan Huberman. Lokasi penelitian di Lubuk Begalung, Air Camar, dan Simpang Haru. Hasil penelitian menunjukan faktor remaja memilih Video Call Sex (VCS) berbayar dalam pelampiasan hasrat. Pertama, Merasa Aman, dalam hal ini rasa aman menjadi faktor utama remaja yang memilih VCS berbayar untuk melepaskan hasrat seksual bagi remaja Kota Padang, dimana mereka merasa jika hanya melakukan seks secara virtual, tidak akan mendapatkan resiko yang besar seperti, terkena penyakit HIV, diketahui orang tua, dan aman dari masyarakat yang sering menangkap basah remaja yang berbuat asusila. Kedua, Harga Terjangkau, Minimnya keuangan remaja Kota Padang membuat mereka lebih memilih melakukan Video Call Sex (VCS) berbayar dengan terif rendah dibandingkan harus menyewa jasa perempuan bayaran secara langsung. Hal ini sudah menjadi faktor yang mendasari remaja untuk mencari jasa Video Call Sex (VCS) berbayar. Ketiga, Merasa Terpuaskan Hasratnya. Selain terbilang aman dan terjangkau VCS berbayar juga dirasa bisa memuaskan bagi remaja Kota Padang itu sendiri.