Makna Bahasa Simbol Identitas Diri Komunitas Punk di Kota Padang

  • Yudha Novanda Universitas Negeri Padang
  • Erianjoni Erianjoni Universitas Negeri Padang
  • Manya Deptiana Sari Universitas Negeri Padang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna bahasa simbol identitas diri komunitas Punk di Kota Padang. Kajian ini menarik karena, antara anggota komunitas Punk di Kota Padang memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi antara sesama komunitasnya. Hal tersebut menjadi fenomena dalam mengetahui identitas diri antara komunitas Punk di Kota Padang, penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dijelaskan oleh Hebert Blumer. Metode yang digunakan adalah pendekatan Kualitatif dengan tipe penelitian interaksionisme simbolik. Teknik pemilihan informan penelitian menggunakan teknik Snowbal sampling dengan jumlah informan 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif Miles, dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol yang digunakan oleh para anggota komunitas Punk dalam pola interaksi sosial yaitu: Pertama Bahasa verbal; (1). simbol menanyakan kabar “Rencong-marencong”; (2). Simbol memberikan semangat (Oi-oi); (3). Simbol berkelana Ngestreet. Kedua bahasa non verbal; (1). Mengepalkan dan mengangkat tangan kiri ke atas mempunyai makna mengajak para anggota meneriaki Oi-oi dan memberikan semangat untuk memperjuangkan hak-haknya; (2). Mengenakan kalung rantai yang digembok mempunyai makna menandakan bahwa hubungan persahabatannya tidak akan pernah putus; (3) Mengenakan Patch/Emblem Band Punk dan Aksesoris Punk, mempunyai makna menandakan bahwa anggota Punk tersebut ter-influence dengan sudut pandang maupun ideologi yang dipakai oleh band tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-06-21