Interaksi Pengasuh Asrama dengan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Membentuk Karakter di Asrama Sekolah Luar Biasa Negeri Muara Bungo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana interaksi pengasuh asrama dengan anak berkebutuhan khusus dalam membentuk karakternya di Asrama Sekolah Luar Biasa Negeri Muara Bungo. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku tidak baik yang ditunjukkan oleh anak berkebutuhan khusus di asrama, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas nilai karakter pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang dilakukan antara pengasuh dan anak berkebutuhan khusus dalam membentuk karakternya di asrama, dilakukan dengan secara langsung, seperti menyebut nama dan berbicara secara jelas terhadap anak autisme, tunagrahita dan tunadaksa. Dan juga dilakukan interaksi secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat bagi anak tunarungu. Sehingga, dengan interaksi yang dilakukan pengasuh dengan anak berkebutuhan khusus, dapat meningkatkan kualitas karakter yang tertanam dalam diri anak kebutuhan khusus. Pembentukan nilai-nilai karakter tersebut antara lain, religius, disiplin, kreatif, mandiri, peduli lingkungan dan peduli sosial. Terdapat satu karakter yang belum tertanam dengan baik dalam anak berkebutuhan khusus, yaitu karakter jujur. Kendala yang dihadapi pengasuh asrama dalam membentuk karakter anak berkebutuhan khusus adalah, dalam penggunaan bahasa yang dilakukan untuk berinteraksi dengan anak berkebutuhan di asrama.