Interaksi Sosial PSK dalam Aplikasi Tinder di Kota Lubuk Linggau
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya media baru yang digunakan oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam berinteraksi sosial mencari pelanggan, sebelumnya Pekerja Seks Komersal (PSK) mencari pelanggan di pinggir jalan dan menggunakan aplikasi Michat sekarang berpindah mencari pelanggan ke dalam aplikasi Tinder. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena Fungsi aplikasi Tinder untuk mencari teman dan pasangan disalah gunakan oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk mencari pelanggannya. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pemilihan informan yang digunakan yaitu purpose sampling. Informan dalam penelitian ini adalah Pekerja Seks Komersial (PSK) dan pelanggannya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu participant observation yaitu peneliti terlibat dalam kegiatan Pekerja Seks Komersial (PSK) mencari pelanggannya, Peneliti seolah-olah menjadi orang yang akan menggunakan jasa layanannya. Pengumpulan data yang kedua dengan proses wawancara berhadapan langsung dengan informan dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait bagaimana interaksi sosial Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam mencari pelanggan. Dalam penelitian penulis menggunakan dokumentasi berupa foto saat wawancara dengan informan penelitian, foto lokasi penelitian, rekaman wawancara, screen shoot bukti chat dan foto-foto akun informan penelitian. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 2 bentuk interaksi sosial antara Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan pelanggannya dalam aplikasi Tinder yaitu pertama, Interaksi sosial asosiatif bidang kerja sama. Kedua, Interaksi sosial disosiatif bidang pertikaian/konflik.